Berita DaerahBerita Terkini

Inginkan Hidup Sehat, Warga Lunas Jaya Kabupaten PALI Adakan Aksi Damai Meminta Pindahkan Stockpile dan Crusher Batubara di PT. SLR

AdaBeritanet.com. PALI – Tidak diindahkan keinginan untuk hidup sehat dan dijauhkan dari polusi yang diduga dari batubara, warga desa Lunas Jaya Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali menggelar aksi disalahsatu kantor stockpile batubara milik PT Servo Lintas Raya (SLR) yang tak jauh dari desa tersebut, Rabu (19/01/2022).

Ratusan masyarakat dan sejumlah organisasi pemuda yang turun langsung mendatangi lokasi dengan berjalan kaki bersama dari desa menuju kantor stuckfile dan crusher yang berada di KM 36 jalan Servo. Setelah melintasi jalan setapak dan kebun milik warga yang berbatasan langsung dengan mutiara hitam tersebut.

Terlihat sebelum memasuki wilayah stocpile tampak ada anak sungai yang telah tercemar dan airnya telah berubah berwarna coklat kehitaman dan keruh. Selain itu tampak juga gumpalan dan bongkahan menyerupai batubara.

Sesampainya di depan gerbang kantor stockpile dan crusher batubara milik PT SLR tersebut. Didalam tuntutannya, koordinator aksi, Ryan Asnawi, hanya menyampaikan satu permintaan yakni untuk dapat memindahkan stuckpile dan crusher tersebut menjauh dari lokasi Desa Lunas Jaya.

“Permintaan kami hanya satu, yakni kami hanya ingin masyarakat Lunas Jaya hidup sehat, dan generasi muda terjaga kesehatannya dalam jangka panjang. Maka dari itu kami meminta dengan hormat, agar pihak perusahaan memindahkan crusser dan stockpile pemukiman penduduk,” ungkapnya

Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa, aksi damai tersebut hanya bentuk penyampaian derita dan keluh-kesah warga desa Lunas Jaya, dan kita berusaha untuk tidak menggangu aktifitas Perusahaan.

“Tetapi, karena isi perusahaan itu juga manusia dan sepertinya mereka tidak akan tau maunya masyarakat kalau tidak di sampaikan. Intinya tidak ada manusia tau isi hati manusia lain, tanpa disampaikan pakai suara, maka dari itu adanya aksi damai ini, agar apa yang diinginkan masyarakat dapat diketahui oleh perusahaan dan dapat terealisasikan,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Gencar, Opli dan KNPI PALI yang turut hadir memberikan suport pada masyarakat Lunas Jaya, juga berharap perusahaan harus mementingkan kepentingan masyarakat dan aktifitas perusahaan jangan sampai merugikan masyarakat terutama di Kabupaten PALI.

“Ini soal kemanusiaan, kesehatan khalayak ramai, terutama di desa Lunas Jaya ini. Apalagi, dampak dari debu batubara ini akan terlihat dimasa mendatang, disini yang kita prihatin. Dan juga kita lihat, stockpile tersebut tidak jauh dari Sekolah Dasar, dimana anak-anak akan mudah terkontaminasi. Kalau generasi kesehatannya sudah rusak, bagaimana nasib kabupaten PALI kedepannya,” ungkap Dedi Triwahyudi, Komisi Hukum KNPI, didampingi ketua Opli dan Gencar PALI.

Sementara, dari pihak PT SLR, yang diwakili oleh Aka Cholik Darlin sebagai Konsultan Litigasi dan nonlitigasti, telah menerima tuntutan dari masyarakat Lunas Jaya tersebut.

“Perusahaan kita tidak anti kritik, silahkan sampaikan aspirasi sesuai undang-undang, tetapikan nanti kebijakan tertinggi ada dipimpinan kami. Yang akan mengizinkan kami untuk melakukan oprasi dan berdiri juga berdasarkan undang-undang, kalaupun kami melanggar kosekuensinya tetap kami terima,” jelas manta anggota DPRD PALI ini.

Selain itu, saat ditanyakan soal terlalu dekatnya stockpile dengan sokolah dasar, dirinya menjelaskan bahwa hal itu bukan wewenangnya untuk menjawab.

“Sejauh ini kita belum bisa menyampaikan itu, karena yang menyatakan secara teknis itu adalah dinas terkait, itu pemerintah. Intinya kami sudah diberi izin oleh pemerintah, tiba-tiba dekat dengan sekolah dan lain sebagainya, kami tidak bisa menjawab itu,” pungkasnya

Dari hasil pantauan lapangan, setelah menerima aspirasi masyarakat pihak perusahaan akan menjanjikan satu pekan untuk melaporkan keinginan masyarakat tersebut pada pihak manajement. (Tim)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button