Uncategorized

Pengadaan Bibit Nangka Di Kampung Astra Ksetra Diduga Bermasalah Dan Menuai Polemik

Tulang Bawang – Pelaksanaan program ketahanan pangan pada Kampung Astra Ksetra Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Tahun anggaran 2022 berupa penanaman bibit Nangka diduga Bermasalah dan menuai polemik Pasalnya dari dana yang telah di realisasikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Kamis (30/03/2023)

Program ketahanan pangan yang merupakan Program Pemerintah Pusat dan sumber pembiayaannya dari Dana Desa (DD) sebesar 20% dimaksudkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat dan pemulihan ekonomi Nasional secara umum serta mengantisipasi krisis global pasca pandemi Covid-19 yang sifatnya dapat segera menghasilkan dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Namun di rasakan tidak efektif bila di peruntukan untuk pengadaan bibit nangka karena butuh waktu lama 3-5 tahun baru menghasilkan buah.

Di dalam pelaksanaannya, program itu juga menuai polemik karena bibit nangka tersebut tidak dibagikan kepada masyarakat, melainkan hanya ditanamkan di pinggir lapangan kampung dan bibit nangka yang ditanam nampak berkualitas rendah kuat dugaan bibit tersebut dari hasil semai biji secara mandiri dan bukan hasil stek yang telah memenuhi standarisasi pembibitan yang resmi terjamin berkualitas dan mutunya.

Dugaan itu lebih menguat setelah mendapat penjelasan dari kepala kampung setempat Oni Hadi Indarto bahwa bahwa bibit tersebut dibeli pada pedagang bibit keliling.

“Ya kami beli pada penjual yang ngider dan kami pesan, namanya kami beli melalui penjual keliling naik motor”, ujarnya.

Saat ditanyakan terkait satuan harganya ia tidak dapat memastikan berapa namun ia menyebutkan harganya kisaran lima ribu.

“Berapa ya, lima ribu apa berapa ya… saya lupa..(…reed), seketika sekdes Wahyu menjawab sepuluh ribu,” timpalnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan yang mengelolanya TPK, yang belanjanya orang cuman yang pesannya saya ada sekitar seratus batang bibitnya,” ujar kepala kampung.

Pada kesempatan berbeda, ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) saat dikonfirmasi awak media (28/3), bahwa benar ada program pengadaan bibit nangka yang dibagikan kepada kelompok warga di setiap dusun dan itu sesuai hasil musyawarah kampung.

“Ia ada pembagian bibit nangka sesuai hasil kesepakatan musyawarah kampung waktu itu, bibit itu akan dibagikan kepada kelompok warga di setiap Dusun”, ucap Ruli.

Namun fakta mengejutkan dari hasil penelusuran lebih lanjut di lapangan, disinyalir bibit nangka tersebut tidak benar dibagikan kepada kelompok warga kampung pada setiap dusun seperti yang disampai oleh Ketua BPK, hanya ditanamkan di pinggir lapangan kampung oleh salah satu Rukun Tetangga (RT) berisial (SM) dan disaksikan oleh salah satu perangkat kampung berenisial (DH) sambil mengambil dokumentasi penanaman sebanyak 20 batang bibit, yang sekarang nampak terlihat hanya 8 batang saja yang hidup.

Dari hasil data yang berhasil dihimpun oleh awak media bahwa pada tahun 2022 kampung Astra Ksetra menganggarkan pengadaan bibit tanaman pertanian sebesar Rp. 7.6xx.xxx,-. (Feri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button